Boeing 737 Max-8 Milik Ethiopian Airlines Jatuh, KBRI: Satu WNI Jadi Korban

Boeing 737 Max-8 Milik Ethiopian Airlines Jatuh, KBRI: Satu WNI Jadi Korban

Pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 Max-8 jatuh dalam penerbangan dari Addis Ababa ke Nairobi di Kenya pada Minggu (10/3/2019) pukul 08.44 waktu setempat. Pesawat membawa 149 penumpang dan delapan anggota awak. Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia menyatakan, satu Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pada Minggu (10/3/2019). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arrmanatha Nasir menyampaikan hal tersebut usai menerima pemberitahuan resmi dari kantor Ethiopian Airlines melalui keterangan tertulisnya, Minggu (10/3/2019) malam. \"KBRI Addis Ababa telah mendapatkan informasi dari kantor Ethiopian Airlines, saat ini Kemlu dan KBRI Addis Ababa sedang mengonfirmasi identitasdari korban WNI tersebut,\" kata Nasir.

\"\"
Seperti diberitakan Antara melalui kantor berita Reuters, satu WNI termasuk dalam daftar 157 penumpang yang menjadi korban kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines yang lepas landas dari Ibu Kota Ethiopia Addis Ababa menuju Ibu Kota Kenya Nairobi. Sebelumnya, seorang WNI dipastikan menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/03) oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Melalui keterangan tertulis Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia, WNI tersebut tinggal di Roma dan bekerja untuk World Food Program (WFP).

\"Duta Besar RI di Roma, telah bertemu dengan keluarga korban, dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.

\"KBRI Roma akan terus berkordinasi dengan keluarga korban, KBRI Addis Ababa dan Kantor WFP Roma untuk pengurusan jenazah dan dukungan bagi keluarga.\"

Keterangan ini sejalan dengan pengakuan Direktur Eksekutif WFP, David Beasley, bahwa ada stafnya yang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Sebelumnya, Direktur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya dan KBRI di sekitar lokasi kejadian terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi sevalid mungkin mengenai kemungkinan adanya korban WNI. Diketahui, salah satu dari 149 penumpang pesawat Ethiopian Airlines nomor penerbangan ET-302 adalah seorang warga Indonesia bernama Harina Hafitz.

Perempuan berusia 60an tahun tersebut merupakan satu dari tujuh staf World Food Program—badan pangan di bawah PBB—yang menumpang pesawat itu.

Kepada BBC News Indonesia, adik laki-laki Harina Hafitz mengatakan bahwa kakaknya telah lama bekerja untuk WFP. Bahkan, kepergiannya ke Nairobi adalah dalam rangka mengikuti pertemuan PBB di Nairobi, Kenya.

\"Beliau sempat kirim Whatsapp ke saya hari Sabtu (9/3), memberitahu dapat tugas ke Nairobi. Pesawatnya dari Roma transit dulu di Addis Ababa,\" papar Hari Lutfi, Senin (11/3) pagi WIB. https://twitter.com/harilutfi/status/1104875580149792768?s=19

Selain WNI, penumpang yang menjadi korban dari negara lain adalah Kenya 32 orang, Kanada 18 orang, Ethiopia 9 orang, China 8 orang, Italia 8 orang, Amerika Serikat 8 orang, Prancis 7 orang, Inggris 7 orang, Mesir 6 orang, Jerman 5 orang, India 4 orang, Slovakia 4 orang. Kemudian Austria, Rusia, Swedia masing-masing 3 orang, serta warga Spanyol, Israel, Maroko, dan Polandia masing-masing 2 orang. Sementara Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yemeni, Nepal, Nigeria, dan satu orang paspor PBB, masing-masing 1 orang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: